PROFIL PERSONIL UNGU BAND
Profil Personil Grup Band Ungu dan dalam Biografi UNGU adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (penyanyi), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum). Sampai tahun 2007 mereka telah menghasilkan 4 album dan 2 album mini, berikut Profil Personil Grup Band Ungu
Pasha (Vokalis)
Nama Lengkap: Sigit Purnomo S.S.
TTL : Donggala, 27 November 1979
TTL : Donggala, 27 November 1979
Lahir di Donggala, daerah penghasil kakao di Sulawesi Tengah, anak kelima dari enam bersaudara ini diberi nama Sigit Purnomo Syamsudin Said. Semenjak kecil dia sudah rajin belajar mengolah suara.
Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Nama Lengkap: Franco Medjaya
TTL : Kudus, 4 Maret 1978
Enda ‘Ungu” : Musik Ibarat Candu
Tak sedikit lagu band Ungu adalah buah karya gitaris ini. Padahal, sebelum masuk formasi band tersebut, Enda sempat menjadi “pelayan” Ungu.
Pecinta grup band Ungu pasti hafal lagu-lagu Demi Waktu, Surga Mu, Tercipta Untukku, atau Kekasih Gelapku. Lagu-lagu ngetop tersebut adalah ciptaan Enda, gitaris kelompok musik yang divokalisi oleh Pasha. Berkat tangan dinginnya, kelompok musik ini berhasil masuk ke jajaran papan atas kelompok musik bergengsi Tanah Air.Berbicara kesuksesan Ungu, pria bernama asli Franko W. M. Kusumah (31) ini menegaskan, Ungu adalah satu kesatuan. Kata pria kelahiran Kudus ini, keberhasilan yang diperoleh Ungu tak lepas dari kerja keras dan kekompakan semua personil yang selalu terjaga. Toh, kata Enda, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
“Kesuksesan kami adalah karena berada dalam tim yang solid dan saling mendukung. Skill urutan berikutnya,” ujar suami EkaWilestari dan ayah Azzahea ini.
Ibarat tubuh, kata Enda lagi, masing-masing personel saling bergantung dengan lainnya. “Sejago-jagonya gue menulis lagu, tak akan bagus tanpa dinyanyikan Pasha, kalau drumnya tidak ditabuh Roman, dan bass bukan dibetot Makki, dan seterusnya, ” katanya mengandaikan.
Pengamen yang Sarjana
Buat Enda, musik adalah hidup dan matinya. Seperti candu yang makin digeluti, akan makin diresapi. Sejak SD, Enda pun sudah mencanangkan diri untuk menjadi pemusik. Meski belajar musik secara otodidak, saat SMP di Manado, Enda sudah berani membentuk band. Bahkan Enda dan bandnya selalu menyanyikan lagu ciptaan sendiri.
Pertemuannya dengan Pasha di tahun 1998 yang mengenalkannya kepada band Ungu. Enda yang usai mengamen dari sebuah bus di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, berjumpa Pasha yang juga baru turun dari bus. “Kami kenalan dan langsung akrab, meski tidak pernah ngamen bersama,” kata Enda tertawa.
Kepada Enda, Pasha cerita akan menjalani audisi sebagai vokalis di sebuah grup bernama Ungu. Kala itu Ungu belum pernah rekaman. Pasha pun mengajak Enda ke markas Ungu di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.
Hasil audisi, Pasha diterima sebagai vokalis, sedangkan Enda ditawari menjadi kru. Tanpa pikir panjang, Enda bersedia, meski honornya hanya Rp 13 ribu untuk sekali manggung. “Itu kalau mereka mendapat bayaran manggung Rp 150 ribu. Kalau Rp 50 ribu, gue tidak terima uang sepeserpun. Tapi itu yang sering terjadi. Gue cuma dapat makan doang. Padahal, gue satu-satunya kru yang melayani keperluan lima personel Ungu, mulai dari mempersiapkan peralatan, termasuk nyetel gitar, dan pernik-pernik lainnya.”
Apakah Enda patah semangat? Tidak! Enda tetap berprinsip, apapun jenis pekerjaannya, harus ditekuni, karena suatu saat pasti akan menghasilkan.
Pengalaman menjadi kru malah membuat Enda makin mahir menggunakan banyak alat musik, terutama gitar. Biasanya, Enda berlatih memetik gitar dari malam hingga pagi hari. “Di saat itu personel Ungu tidur, gue baru bisa meminjam gitarnya,” ungkap Enda. Kebiasaan itu dilakoninya sekitar dua tahun sampai sang gitaris mengundurkan diri.
Membutuhkan seorang gitaris, Ungu sepakat menunjukan Eki. “Sebetulnya Ungu bisa saja mendapatkan gitaris pengganti yang lebih mahir dari gue. Tetapi, lagi-lagi, namanya main band, tidak harus yang mahir memainkan alat musik semata,” kata Enda. Untung bagi Enda, begitu bergabung, Ungu dapat kesempatan rekaman untuk album kompilasi. Sejak itulah, karier Enda bersama Ungu terus menanjak.
Nama Lengkap : Makki O. Parikesit
TTL : Jakarta, 23 Oktober 1971
Saat sedang mengambil gelar di Indiana University, Amerika Serikat, Makki memperkaya kemampuan bermusiknya dengan bermain bersama sebuah band yang bernama Joint Session, yang selain menjadi band keliling di sekitar Midwest, juga merupakan band pembuka beberapa konser grup musik ternama seperti Toad the Wet Sprocket dan John Mellencamp.Kembali ke Jakarta tahun 1996, Makki sempat bergabung dengan Harris Ioni dan beberapa sesi in-promptu sampai akhirnya membentuk UNGU.
Nama Lengkap: Arlonsy Miraldi
TTL : Palu, 2 Oktober 1981
Sebagai gitaris,Oncy adalah awak band Funky Kopral yang kemudian bergabung ke UNGU pada tahun 2003. Keterlibatannya di UNGU mulanya hanya sebagai gitaris tambahan. Baru kemudian ia ditawari bergabung sebagai anggota penuh. "Gue gak langsung mau. Pake mikir-mikir dulu, baru setelah enam bulan dan dikasih kesempatan untuk saling kenal karakter masing-masing anggota, gue resmi bergabung," Cerita Oncy. "UNGU adalah grup band yang selama ini gue cari" Ujar cowok yang ngaku suka ngabisin waktu di kamar sambil tiduran, main games atau baca komik Jepang. Penampilan penyuka jenis film-film action, horor, dan komedi ini, memang lain. Oncy terlihat selalu berbusana rapi dan bersih. Perilakunya santun dan menyenangkan. Gayanya dipanggung pun bersahaja. Dan, sama dengan personil UNGU lain, Oncy sudah merasa mantap di UNGU. "Karena sejak gabung di UNGU, udah banyak pengalaman berharga yang gue dapet. Gue juga udah ngerasain asem, manis, pahit dan getirnya bermusik bareng temen-temen di UNGU. Sekarang ini, gue bener-bener nikmatin manisnya. UNGU buat gue adalah band yang natural dan dimata gue, itu perfect banget,"Kata Oncy lagi.
Ke depan, apapun yang akan terjadi dengan UNGU, ia akan jalani. Persis seperti ketika UNGU belum menjadi sebuah grup band beken. "Jika kita nemuin kendala, misalnya, gue pengen kita semua tetep sama-sama. Tetap berdiri bareng, biarpun keadaannya susah banget. Karena gue percaya siklus itu ada. Semoga UNGU tetap berada di titik yang aman," Tegasnya.
Bagaimana si "Bungsu" UNGU ini menilai personil-personil UNGU lainnya? "Pasha itu rese, Enda Sparing Partner yang baik untuk gitar, Makki seperti kakak. Dan Rowman itu pendiam tapi asyik." Jawabnya.
Nama Lengkap: M. Nur Rohman
TTL : Jakarta, 9 Januari 1974
Sebelum bergabung dengan Ungu pada tahun 2001, Rowman adalah drummer grup musik rock bernama Garux yang sempat meramaikan dunia musik di Indonesia. Rowman yang sering dibilang mirip Bimbim Slank ini ternyata memang sangat mengagumi Bimbim.Menurut Rowman, bergabungnya ia dengan UNGU terjadi secara kebetulan. "Ceritanya, waktu itu gue diminta tolong oleh seorang teman untuk nengisi posisi di UNGU yang kosong saat mau bikin demo. Dan gue gak nyangka kalo demo itu ternyata untuk bikin album rekaman juga." kenang Rowman yang ngefans dengan grup band Metallica, Red Hot chilli pepper, dan Madonna ini. "Artinya, di UNGU gue bisa lebih fokus. Karena dulu, selain main drum gue juga harus ngurusin bisnisnya. Sementara di UNGU, gue asli cuma main. Temen-temen di UNGU juga temen-temen yang asyik. Udah gitu, manajemen UNGU juga bagus dan profesional. Pokoknya ngeband di UNGU bisa lebih enak lah," katanya lagi.
Diantara awak UNGU, Rowman dikenal sebagai Family Man. Soalnya, setiap ada waktu luang ia lebih memilih bermain dan menemani anak dan isteri."Kalau nggak nemenin belajar, ya nemenin main. Sesekali ngajak mereka jalan-jalan ke mall atau berenang," aku Rowman dengan logat betawi yang medok. Gayanya, memang terkesan cuek, ceplas-ceplos dan apa adanya. "Gue emang bukan betawi asli. Mungkin saking kelamaan di Betawi, jadi ngomong gue kayak orang Betawi banget,"aku pria yang menetap di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini.
Bagaimana Rowman menilai personil UNGU yang lain? "Enda orangnya baik dan enak diajak ngobrol, meskipun terkadang suka emosian. Makki lawan ngobrol yang enak, terutama untuk masalah-masalah serius. Karena dia lebih banyak pengalaman dan kebetulan dia paling tua diantara kita. Pasha kadang-kadang jahil, tapi orangnya asyik. Oncy kalo lagi kerja serius, tapi diluar itu ia adalah teman bercanda yang asyik,"
0 komentar:
Posting Komentar